Sabtu, 14 Juli 2012

artikel anak ti tugas bahasa indonesia


BAHASA INDONESIA
(RESENSI)



Oleh :
Hamdi Hidayatullah
1111000381

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer
PGRI Banyuwangi
2012









KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Resensi”.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin serta kami menyadari sepenuhnya akan keterbatasan pengetahuan dalam menyelasaikan makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan untuk semua kalangan dan pembaca.













DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ....................................................................................  i
DAFTAR ISI ....................................................................................................  ii
BAB I.              PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................  1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................  1
1.3 Tujuan .......................................................................................  1
BAB II.           PEMBAHASAN
2.1     Pengertian Resensi ..................................................................  2
2.2    Tujuan dan Fungsi Penulisan Resensi ......................................  2
2.3    Macam – Macam Resensi .........................................................  3
2.4    Unsur – Unsur Resensi .............................................................  4
2.5    Prinsip – Prinsip Penulisan Resensi ..........................................  5
2.6    Langkah-Langkah Penulisan Resensi .......................................  6
2.7    Contoh Resensi ........................................................................  8
BAB III.        PENUTUP
3.1    Kesimpulan ..............................................................................  10
3.2    Saran ........................................................................................  10
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................  11







BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang
Pada saat ini, banyak sekali propaganda atau promosi terhadap karya cipta yang kadang berlebihan. Promosi berlebihan tersebut dapat mengelabuhi calon pembeli atau penikmat karya cipta. Sehingga calon pembeli atau penikmat karya cipta tersebut merasa kecewa, karena karya cipta yang dibeli tidak sesuai dengan yang mereka bayangkan dan mereka butuhkan. Dengan adanya resensi yang ditulis secara transparan dan berimbang masyarakat mendapatkan gambaran secara benar tentang isi serta bobot karya cipta yang hendak dibeli atau dinikmatinya.
1.2         Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami dapat mengetahui beberapa permasalahan yang muncul dalam sebuah resensi. Berikut di bawah ini merupakan rumusan masalah mengenai resensi :
1.      Apa itu resensi?
2.      Apa tujuan dan fungsi penulisan resensi?
3.      Macam-macam resensi.
4.      Unsur-unsur resensi.
5.      Prinsip-prinsip penulisan resensi.
6.      Langkah-langkah penulisan resensi.
7.      Contoh resensi.
1.3         Tujuan permasalahan
Adapun tujuan permasalahan dari pembuatan makalah ini, yaitu :
1.      Untuk mengetahui apa itu resensi.
2.      Mengetahui tujuan dan fungsi penulisan resensi.
3.      Mengetahui macam-macam resensi.
4.      Mengetahui unsur-unsur resensi.
5.      Mengetahui prinsip-prinsip penulisan resensi.
6.      Mengetahui langkah-langkah penulisan resensi.
7.      Mengetahui contoh resensi.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Resensi
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Dalam Bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah. Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.

2.2         Tujuan dan Fungsi Penulisan Resensi
Resensi dibuat dengan tujuan melindungi masyarakat atau konsumen dari propaganda atau promosi yang berlebihan. Juga memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Penting menyajikan resensi yang mudah dipahami pembaca, mampu memenuhi kebutuhan dan karakteristik mereka.
Setelah mengetahui tujuan dari resensi, kita juga perlu mengetahui tentang fungsi dari resensi itu sendiri. Dalam hal ini, kita asumsikan bahwa yang diresensi adalah sebuah buku.
1.      Bagi Pembaca
Fungsi resensi buku bagi pembaca adalah untuk member tahu tentang garis besar cerita atau informasi dari buku tersebut. Meliputi siapa penulisnya, penerbitnya, apa temanya, maupun apa manfaat/hikmah yang bisa diambil dari buku tersebut.
Pendapat atau ulasan menurut sudut pandang peresensi pun merupakan salah satu hal yang juga akan dinilai oleh para pembaca, sehingga mereka bisa memutuskan apakah buku tersebut layak untuk dibeli dan dibaca atau tidak.
2.      Bagi Penulis
Bermacam-macam resensi yang muncul akan menjadi sebuah koreksi bagi penulis buku tersebut. Ia akan tahu bagaimana penilaian para pembaca atau penikmat bukunya. Penulis juga bisa tahu di mana letak kekurangan dari karya yang ia buat.
3.      Bagi Penerbit Buku
Sebuah resensi buku pasti akan menyebutkan tentang siapa penerbitnya. Hal ini akan menjadi media promosi bagi penerbit tersebut, karena bila buku yang diresensi dinilai baik, maka hal ini pun akan menjadi lebih baik bagi penerbit tersebut.
Namun sebaliknya, bila buku yang diresensi dinilai memiliki banyak kekurangan atau malah buruk sekali, hal ini juga bisa merugikan nama penerbit, karena dianggap telah menerbitkan buku yang tidak berkualitas.

2.3         Macam – Macam Resensi
1.    Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
2.    Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3.    Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.




2.4         Unsur – Unsur Resensi
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
1.             Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
2.             Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
a.       judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
b.      pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
c.       penerbit;
d.      tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e.       tebal buku
f.       harga buku (jika diperlukan).
3.             Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
a.       memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
b.      membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
c.       memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
d.      memaparkan keunikan buku;
e.       merumuskan tema buku;
f.       mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
g.      mengungkapkan kesan terhadap buku;
h.      memperkenalkan penerbit;
i.        mengajukan pertanyaan;
j.        membuka dialog.
4.             Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a.         Sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b.         Ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c.         Keunggulan buku;
d.        Kelemahan buku;
e.         Rumusan kerangka buku;
f.          Tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g.         Adanya kesalahan cetak.
5.             Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

2.5         Prinsip – Prinsip Penulisan Resensi
1.    Memilih Objek Resensi
Pada dasarnya, semua produk karya cipta yang sudah beredar di masyarakat dapat diresensi, baik yang sudah lama beredar maupun yang masih baru. Namun, resensi akan mendapat perhatian jika karya tersebut masih baru/aktual, sedang naik daun, menarik perhatian masyarakat dan bermanfaat bagi banyak orang. Jangan meresensi karya cipta yang jelas – jelas kualitasnya sangat buruk, bertentangan dengan nilai-nilai dan norma – norma yang berlaku, atau dilarang menurut hukum.
2.    Mengenal dan Memahami Objek Resensi
Peresensi harus mengenel,memahami,dan menguasai karya yang diresensiserta persoalan atau tema yang di angkatnya.oleh karena itu,peresensi harus membaca,menonton,mendengarkan sendiri buku,film atau musik yang di resensinya.jika di rasa perlu,hal tersebut di lakukan berulang-ulang sampai benar-benar dapat memahaminya secara mendalam.Selain itu,peresensi harus memiliki pengetahuan dasar dan wawasan yang cukup memadai tentang topik ,tema,atau persoalan yang di bahas.Jangan sekali-kali membuat resesnsi hanya dengan membaca cuplikan,ringkasan,atau sinopsisnya saja,atau hanya dengan memiliki pengetahuan yang minimtenteng topik yang di bicarakanya.Hal itu dapat membuat resensi yang di tulis berkesan sekadarnya dan sok tahu.
3.    Mengulas dan Menimbang Objek Resensi
Peresensi harus mampu melihat semua persoalan dalan objek yang di resensi secara komprehensif atau menyeluruh.Dia harus mamapu mendeskripsikan bagian-bagian yang menarik untuk di perlihatkan.Dengan wawasan dan pengetahuan yang di miliki,peresensi mampu meneropong tma yang di angkat dari berbagai dimensi dan mengulasnya secara cerdas .selain itu,dia juga harus mampu bersikap jujur dan adil,tidak menutupi kekurangan,dan memberi apresiasi positif atas kelebihan yang ada.Meskipun begitu,presensi tidak boleh mencela atau merendahkan sesuka hati karna bagaimanapun karya yang di resensi itu merupakan karya yang hak-haknya di lindungi.
4.    Menulis Hasil Resensi
Resensi  bukan karya tulis ilmiah,tetapi juga bukan puisi yang dapat di tulis dengan mengabaikan tatanan bebahasa.Resensi merupakan karya tulis populer untuk di publikasikan ke media masa.oleh karena itu,resensi tidak harus di tulis dengan bahasa yang formal tidak harus di tulis dengan bahsa yang formal dan baku,tetapi lebih penting dengan bahasa yang konunikatif dan menarik. Ragam bahasa yang digunakan diselaraskan dengan calon pembacanya. Penulisan ejaan tetap harus diperhatikan untuk itu, resensi harus di edit terlebih dahulu sebelum di publikasikan kepada masyarakat.
2.6         Langkah-Langkah Penulisan Resensi
Berikut ini adalah langkah-langkah praktis yang dapat Anda gunakan untuk membuat resensi sebuah buku.
1.    Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi:
a.     Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku.
b.    Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab      dan halaman), format hingga harga.
c.    Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu.
d.   Penggolongan / bidang kajian buku itu: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya.
2.    Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat.
3.    Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.
4.    Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5.    Menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini:
a.    Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya.
b.    Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya.
c.    Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah.
d.   Aspek teknis; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan kualitas cetakannya (apakah ada banyak salah cetak).
6.    Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar- dasar dan kriteria-kriteria yang telah kita tentukan sebelumnya.





2.7         Contoh Resensi

Judul: Membunuh Indonesia, konspirasi global Penghancuran Kretek
Penyususn: Abhisan DM, Hasriadi ary, Miranda Harlan
Penerbit: Katakata
Halaman: 157 Halaman
Terbit: Desember, 2011

 











Pendapatan negara dari cukai kretek selalu naik setiap tahunnya. Ironisnya, kampanye untuk memusuhi kretek kian gencar. Kemudian, berbagai peraturan diberlakukan agar ruang bagi penikmat kretek semakin sempit. Pertanyaan yang muncul, adakah agenda tersembunyi dari dinamika ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, buku ini mencoba membahas wilayah-wilayah yang memiliki kaitan dengan kretek. Dari situ tampak bagaimana letak strategis kretek terhadap budaya maupun ekonomi Indonesia, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan.
Dari hasil pengamatan, ada sinyalemen kuat yang menunjukkan adanya usaha untuk melemahkan industri tembakau dan kretek Indonesia. Pertama-tama hal itu terlihat dari sejarah industri beberapa komoditi, seperti minyak kelapa, gula, garam, hingga jamu.
Awalnya komoditi-komoditi tersebut memiliki makna ekonomis. Namun, karena kampanye global yang dilakukan oleh negara-negara maju, perlahan-lahan industri tersebut meredup. Menurunnya pendapatan negara, serta nasib pilu petani yang menjadi ujung tombak penghasil bahan baku, adalah kenyataan pahit yang harus ditelan.
Salah satu contoh yang disampaikan lewat buku ini adalah kampanye untuk memperburuk citra minyak kelapa di Amerika Serikat. Hal ini terus menyebar ke seluruh dunia. Akhirnya tumbuh keyakinan bahwa minyak kelapa asal Indonesia berbahaya bagi kesehatan.
Hal yang sama terjadi juga dengan industri kretek. Lembaga dunia yang paling gencar mengampanyekan anti tembakau adalah WHO (World Health Organization). Namun belakangan diketahui, kampanye tersebut didukung oleh perusahaan yang memroduksi obat-obatan penghenti kebiasaan merokok (hal. 109).
Sinyalemen berikutnya adalah, hadirnya regulasi anti-tembakau seperti Udang-undang Kontrol Tembakau di Amerika Serikat, yang melarang penjualan rokok yang mengandung zat adiktif seperti cengkeh. Anehnya, regulasi ini tidak menyentuh produksi dan peredaran rokok mentol yang diproduksi di Amerika Serikat.
Untuk membatasi impor tembakau ke dalam negeri, Amerika Serikat juga membebani bea masuk yang sangat tinggi bagi produk tembakau. Bahkan kretek pun dilarang masuk, termasuk dari Indonesia. Sementara itu, perusahaan rokok terbesar di negeri itu, melebarkan sayapnya di luar negeri dengan mencaplok perusahaan rokok di puluhan negara. Ini adalah cara untuk melindungi industri tembakau dalam negeri Amerika Serikat.
Lebih jauh, kelompok-kelompok yang didanai korporasi multinasional ikut membatasi petani untuk menanam tembakau. Alhasil, Indonesia tidak kuasa membatasi impor tembakau. Sekali lagi, ini memperlihatkan bahwa negara-negara maju memang memiliki kepentingan dengan industri tembakau.
Muaranya, industri kretek dalam negeri mengalami ancaman. Ini tidak hanya akan memengaruhi pendapatan dari cukai rokok, melainkan juga meningkatnya jumlah pengangguran. Pasalnya, industri kretek adalah salah satu industri yang banyak menyerap tenaga kerja.
Jika hal ini tidak ditanggapi secara serius, industri kretek nasional yang pernah mengalami masa keemasan, akan bernasib sama dengan industri lain yang kini hanya menyisakan jejak kecil. Itu sebabnya lembaga dan otoritas terkait perlu melakukan sesuatu untuk mencegahnya.




BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Resensi merupakan ulasan, tanggapan, penilaian, dan apresiasi seseorang terhadap suatu karya cipta. Resensi juga merupakan opini individual yang kebenarannya bersifat subjektif. Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat, objek resensi tidak hanya buku saja, tetapi juga pada album lagu, film cerita, film dokumenter dalam bebrbagai formatnya, dll.
Resensi dibuat dengan tujuan untuk melindungi masyarakat atau konsumen dari propaganda atau promosi yang kadang berlebihan. Promosi berlebihan tersebut dapat mengelabuhi calon pembeli atau penikmat karya cipta dengan adanya resensi yang ditulis secara transparan dan berimbang, masyrakat dapat memperoleh gambaran secara benar tentang isi dan bobot karya cipta yang hendak dibeli.

3.2         Saran
Resensi hendaknya bisa berdiri ditengah-tengah untuk menjadi mediator yang jujur dan adil antara pihak produser dan konsumen. Dia harus bersikap bebas dari tekanan dan kepentingan sehingga tidak ada pihak yang di rugikan. namun,dalam kenyataannya, banyak resensi di surat kabar atau mejalah justru di buat sebagai sarana promosi. Resensi itu di buat oleh penerbit atau atas sponsor penerbit sehingga isinya di arahkan untuk kepentingan mereka. Akibatnya, timbangannya berat sebelah yang di ungkap hanya kelebihan dan manfaatnya saja, sementara sisi-sisi kekurangan dan dampak negatifnya tidak di sampaikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar