artikel anak ti tugas bhasa indonesia
Senin, 06 Mei 2013
Sabtu, 14 Juli 2012
artikel anak ti tugas bahasa indonesia
BAHASA INDONESIA
(RESENSI)

Oleh
:
Hamdi
Hidayatullah
1111000381
Sekolah Tinggi
Ilmu Komputer
PGRI Banyuwangi
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Resensi”.
Kami telah berusaha
semaksimal mungkin serta kami menyadari sepenuhnya akan keterbatasan
pengetahuan dalam menyelasaikan makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca sekalian demi
kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan untuk semua kalangan dan pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3
Tujuan ....................................................................................... 1
BAB II.
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Resensi .................................................................. 2
2.2
Tujuan dan Fungsi Penulisan Resensi ...................................... 2
2.3
Macam
– Macam Resensi ......................................................... 3
2.4
Unsur
– Unsur Resensi ............................................................. 4
2.5
Prinsip
– Prinsip Penulisan Resensi .......................................... 5
2.6
Langkah-Langkah
Penulisan Resensi ....................................... 6
2.7
Contoh Resensi ........................................................................ 8
BAB III.
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
.............................................................................. 10
3.2
Saran
........................................................................................ 10
DAFTAR
PUSTAKA ..................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada saat ini, banyak sekali propaganda atau promosi terhadap karya cipta
yang kadang berlebihan. Promosi berlebihan tersebut dapat mengelabuhi calon
pembeli atau penikmat karya cipta. Sehingga calon pembeli atau penikmat karya
cipta tersebut merasa kecewa, karena karya cipta yang dibeli tidak sesuai
dengan yang mereka bayangkan dan mereka butuhkan. Dengan adanya resensi yang
ditulis secara transparan dan berimbang masyarakat mendapatkan gambaran secara
benar tentang isi serta bobot karya cipta yang hendak dibeli atau dinikmatinya.
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami dapat mengetahui beberapa
permasalahan yang muncul dalam sebuah resensi. Berikut di bawah ini merupakan
rumusan masalah mengenai resensi :
1.
Apa
itu resensi?
2.
Apa
tujuan dan fungsi penulisan resensi?
3.
Macam-macam
resensi.
4.
Unsur-unsur
resensi.
5.
Prinsip-prinsip
penulisan resensi.
6.
Langkah-langkah
penulisan resensi.
7.
Contoh
resensi.
1.3
Tujuan permasalahan
Adapun tujuan permasalahan dari pembuatan makalah ini, yaitu :
1.
Untuk
mengetahui apa itu resensi.
2.
Mengetahui
tujuan dan fungsi penulisan resensi.
3.
Mengetahui
macam-macam resensi.
4.
Mengetahui
unsur-unsur resensi.
5.
Mengetahui
prinsip-prinsip penulisan resensi.
6.
Mengetahui
langkah-langkah penulisan resensi.
7.
Mengetahui
contoh resensi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Resensi
Istilah resensi berasal dari bahasa
Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Dalam Bahasa
Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali,
menimbang, atau menilai. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Jadi,
resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang
biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah. Pada
Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi
adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini,
resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku. Tindakan meresensi
dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau
mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya
resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
2.2
Tujuan dan Fungsi Penulisan Resensi
Resensi dibuat dengan tujuan melindungi
masyarakat atau konsumen dari propaganda atau promosi yang berlebihan. Juga memberi
informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru
dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Penting menyajikan
resensi yang mudah dipahami pembaca, mampu memenuhi kebutuhan dan karakteristik
mereka.
Setelah mengetahui tujuan dari resensi,
kita juga perlu mengetahui tentang fungsi dari resensi itu sendiri. Dalam hal
ini, kita asumsikan bahwa yang diresensi adalah sebuah buku.
1.
Bagi Pembaca
Fungsi resensi buku bagi pembaca adalah
untuk member tahu tentang garis besar cerita atau informasi dari buku tersebut.
Meliputi siapa penulisnya, penerbitnya, apa temanya, maupun apa manfaat/hikmah
yang bisa diambil dari buku tersebut.
Pendapat atau ulasan menurut sudut
pandang peresensi pun merupakan salah satu hal yang juga akan dinilai oleh para
pembaca, sehingga mereka bisa memutuskan apakah buku tersebut layak untuk
dibeli dan dibaca atau tidak.
2.
Bagi Penulis
Bermacam-macam resensi yang muncul akan
menjadi sebuah koreksi bagi penulis buku tersebut. Ia akan tahu bagaimana
penilaian para pembaca atau penikmat bukunya. Penulis juga bisa tahu di mana
letak kekurangan dari karya yang ia buat.
3.
Bagi Penerbit Buku
Sebuah resensi buku pasti akan
menyebutkan tentang siapa penerbitnya. Hal ini akan menjadi media promosi bagi
penerbit tersebut, karena bila buku yang diresensi dinilai baik, maka hal ini
pun akan menjadi lebih baik bagi penerbit tersebut.
Namun sebaliknya, bila buku yang diresensi
dinilai memiliki banyak kekurangan atau malah buruk sekali, hal ini juga bisa
merugikan nama penerbit, karena dianggap telah menerbitkan buku yang tidak
berkualitas.
2.3
Macam – Macam Resensi
1. Informatif,
maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan
keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif,
maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis,
maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan
tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
2.4
Unsur – Unsur Resensi
Daniel Samad
(1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
1.
Membuat judul resensi
Judul resensi
yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan,
tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi
selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi
resensi.
2.
Menyusun data buku
Data buku
biasanya disusun sebagai berikut:
a. judul buku
(Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul
aslinya.);
b. pengarang
(Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang
tertera pada buku.);
c. penerbit;
d. tahun terbit
beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e. tebal buku
f. harga buku
(jika diperlukan).
3.
Membuat pembukaan
Pembukaan dapat
dimulai dengan hal-hal berikut ini:
a. memperkenalkan
siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
b. membandingkan
dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh
pengarang lain;
c. memaparkan
kekhasan atau sosok pengarang;
d. memaparkan
keunikan buku;
e. merumuskan tema
buku;
f. mengungkapkan
kritik terhadap kelemahan buku;
g. mengungkapkan
kesan terhadap buku;
h. memperkenalkan
penerbit;
i.
mengajukan pertanyaan;
j.
membuka dialog.
4.
Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi
pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a.
Sinopsis atau isi buku secara bernas
dan kronologis;
b.
Ulasan singkat buku dengan kutipan
secukupnya;
c.
Keunggulan buku;
d.
Kelemahan buku;
e.
Rumusan kerangka buku;
f.
Tinjauan bahasa (mudah atau
berbelit-belit);
g.
Adanya kesalahan cetak.
5.
Penutup resensi buku
Bagian penutup,
biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
2.5
Prinsip – Prinsip Penulisan Resensi
1. Memilih Objek Resensi
Pada dasarnya, semua produk karya cipta yang sudah
beredar di masyarakat dapat diresensi, baik yang sudah lama beredar maupun yang
masih baru. Namun, resensi akan mendapat perhatian jika karya tersebut masih
baru/aktual, sedang naik daun, menarik perhatian masyarakat dan bermanfaat bagi
banyak orang. Jangan meresensi karya cipta yang jelas – jelas kualitasnya
sangat buruk, bertentangan dengan nilai-nilai dan norma – norma yang berlaku,
atau dilarang menurut hukum.
2. Mengenal dan Memahami Objek Resensi
Peresensi harus mengenel,memahami,dan menguasai karya yang diresensiserta
persoalan atau tema yang di angkatnya.oleh karena itu,peresensi harus
membaca,menonton,mendengarkan sendiri buku,film atau musik yang di
resensinya.jika di rasa perlu,hal tersebut di lakukan berulang-ulang sampai
benar-benar dapat memahaminya secara mendalam.Selain itu,peresensi harus
memiliki pengetahuan dasar dan wawasan yang cukup memadai tentang topik
,tema,atau persoalan yang di bahas.Jangan sekali-kali membuat resesnsi hanya
dengan membaca cuplikan,ringkasan,atau sinopsisnya saja,atau hanya dengan
memiliki pengetahuan yang minimtenteng topik yang di bicarakanya.Hal itu dapat
membuat resensi yang di tulis berkesan sekadarnya dan sok tahu.
3. Mengulas dan Menimbang Objek Resensi
Peresensi harus mampu melihat semua persoalan dalan objek yang di resensi
secara komprehensif atau menyeluruh.Dia harus mamapu mendeskripsikan
bagian-bagian yang menarik untuk di perlihatkan.Dengan wawasan dan pengetahuan
yang di miliki,peresensi mampu meneropong tma yang di angkat dari berbagai
dimensi dan mengulasnya secara cerdas .selain itu,dia juga harus mampu bersikap
jujur dan adil,tidak menutupi kekurangan,dan memberi apresiasi positif atas
kelebihan yang ada.Meskipun begitu,presensi tidak boleh mencela atau merendahkan
sesuka hati karna bagaimanapun karya yang di resensi itu merupakan karya yang
hak-haknya di lindungi.
4. Menulis Hasil Resensi
Resensi bukan karya tulis
ilmiah,tetapi juga bukan puisi yang dapat di tulis dengan mengabaikan tatanan
bebahasa.Resensi merupakan karya tulis populer untuk di publikasikan ke media
masa.oleh karena itu,resensi tidak harus di tulis dengan bahasa yang formal
tidak harus di tulis dengan bahsa yang formal dan baku,tetapi lebih penting
dengan bahasa yang konunikatif dan menarik. Ragam bahasa yang digunakan
diselaraskan dengan calon pembacanya. Penulisan ejaan tetap harus diperhatikan
untuk itu, resensi harus di edit terlebih dahulu sebelum di publikasikan kepada
masyarakat.
2.6
Langkah-Langkah Penulisan Resensi
Berikut ini adalah langkah-langkah praktis yang dapat
Anda gunakan untuk membuat resensi sebuah buku.
1. Melakukan
penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi:
a.
Tema buku yang diresensi, serta
deskripsi buku.
b.
Siapa penerbit yang menerbitkan buku
itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga.
c.
Siapa pengarangnya: nama, latar
belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang
ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu.
d.
Penggolongan / bidang kajian buku itu:
ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa,
sastra, atau lainnya.
2. Membaca buku
yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan
dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat.
3. Menandai
bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan
bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.
4. Membuat
sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5. Menentukan
sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini:
a.
Organisasi atau kerangka penulisan;
bagaimana hubungan antar bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan
dinamikanya.
b.
Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya,
seberapa kuat analisanya, bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan
bagaimana kreativitas pemikirannya.
c.
Bahasa; bagaimana ejaan yang
disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan
kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah.
d.
Aspek teknis; bagaimana tata letak,
bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan kualitas
cetakannya (apakah ada banyak salah cetak).
6. Mengoreksi dan
merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar- dasar dan kriteria-kriteria
yang telah kita tentukan sebelumnya.
2.7
Contoh Resensi
|

Pendapatan
negara dari cukai kretek selalu naik setiap tahunnya. Ironisnya, kampanye untuk
memusuhi kretek kian gencar. Kemudian, berbagai peraturan diberlakukan agar
ruang bagi penikmat kretek semakin sempit. Pertanyaan yang muncul, adakah
agenda tersembunyi dari dinamika ini?
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, buku ini mencoba membahas wilayah-wilayah yang
memiliki kaitan dengan kretek. Dari situ tampak bagaimana letak strategis
kretek terhadap budaya maupun ekonomi Indonesia, baik sebelum maupun sesudah
kemerdekaan.
Dari
hasil pengamatan, ada sinyalemen kuat yang menunjukkan adanya usaha untuk
melemahkan industri tembakau dan kretek Indonesia. Pertama-tama hal itu
terlihat dari sejarah industri beberapa komoditi, seperti minyak kelapa, gula,
garam, hingga jamu.
Awalnya
komoditi-komoditi tersebut memiliki makna ekonomis. Namun, karena kampanye
global yang dilakukan oleh negara-negara maju, perlahan-lahan industri tersebut
meredup. Menurunnya pendapatan negara, serta nasib pilu petani yang menjadi
ujung tombak penghasil bahan baku, adalah kenyataan pahit yang harus ditelan.
Salah
satu contoh yang disampaikan lewat buku ini adalah kampanye untuk memperburuk
citra minyak kelapa di Amerika Serikat. Hal ini terus menyebar ke seluruh
dunia. Akhirnya tumbuh keyakinan bahwa minyak kelapa asal Indonesia berbahaya
bagi kesehatan.
Hal
yang sama terjadi juga dengan industri kretek. Lembaga dunia yang paling gencar
mengampanyekan anti tembakau adalah WHO (World Health Organization). Namun
belakangan diketahui, kampanye tersebut didukung oleh perusahaan yang
memroduksi obat-obatan penghenti kebiasaan merokok (hal. 109).
Sinyalemen
berikutnya adalah, hadirnya regulasi anti-tembakau seperti Udang-undang Kontrol
Tembakau di Amerika Serikat, yang melarang penjualan rokok yang mengandung zat
adiktif seperti cengkeh. Anehnya, regulasi ini tidak menyentuh produksi dan
peredaran rokok mentol yang diproduksi di Amerika Serikat.
Untuk
membatasi impor tembakau ke dalam negeri, Amerika Serikat juga membebani bea
masuk yang sangat tinggi bagi produk tembakau. Bahkan kretek pun dilarang
masuk, termasuk dari Indonesia. Sementara itu, perusahaan rokok terbesar di
negeri itu, melebarkan sayapnya di luar negeri dengan mencaplok perusahaan
rokok di puluhan negara. Ini adalah cara untuk melindungi industri tembakau
dalam negeri Amerika Serikat.
Lebih
jauh, kelompok-kelompok yang didanai korporasi multinasional ikut membatasi
petani untuk menanam tembakau. Alhasil, Indonesia tidak kuasa membatasi impor
tembakau. Sekali lagi, ini memperlihatkan bahwa negara-negara maju memang memiliki
kepentingan dengan industri tembakau.
Muaranya,
industri kretek dalam negeri mengalami ancaman. Ini tidak hanya akan
memengaruhi pendapatan dari cukai rokok, melainkan juga meningkatnya jumlah
pengangguran. Pasalnya, industri kretek adalah salah satu industri yang banyak menyerap
tenaga kerja.
Jika
hal ini tidak ditanggapi secara serius, industri kretek nasional yang pernah
mengalami masa keemasan, akan bernasib sama dengan industri lain yang kini
hanya menyisakan jejak kecil. Itu sebabnya lembaga dan otoritas terkait perlu
melakukan sesuatu untuk mencegahnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Resensi merupakan ulasan, tanggapan, penilaian, dan apresiasi seseorang
terhadap suatu karya cipta. Resensi juga merupakan opini individual yang
kebenarannya bersifat subjektif. Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan
masyarakat, objek resensi tidak hanya buku saja, tetapi juga pada album lagu,
film cerita, film dokumenter dalam bebrbagai formatnya,
dll.
Resensi dibuat dengan tujuan untuk melindungi masyarakat atau konsumen dari
propaganda atau
promosi yang kadang berlebihan. Promosi berlebihan tersebut dapat mengelabuhi
calon pembeli atau penikmat karya cipta dengan adanya resensi yang ditulis secara transparan dan berimbang,
masyrakat dapat memperoleh gambaran secara benar tentang isi dan bobot karya
cipta yang hendak dibeli.
3.2
Saran
Resensi hendaknya
bisa berdiri ditengah-tengah untuk menjadi mediator yang jujur dan adil antara
pihak produser dan konsumen. Dia harus bersikap bebas dari tekanan dan kepentingan
sehingga tidak ada pihak yang di rugikan. namun,dalam kenyataannya,
banyak resensi di surat kabar atau mejalah justru di buat
sebagai sarana promosi. Resensi itu di buat oleh penerbit atau atas sponsor
penerbit sehingga isinya di arahkan untuk kepentingan mereka.
Akibatnya, timbangannya berat sebelah yang di ungkap hanya kelebihan dan manfaatnya saja,
sementara sisi-sisi kekurangan dan dampak negatifnya tidak
di sampaikan.
Langganan:
Komentar (Atom)